Dampak Integrasi Tanaman Kopi dengan Budidaya Lebah terhadap Peningkatan Pendapatan dan Produksi Biji Kopi di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Indonesia
Abstract
Luas perkebunan kopi di Kabupaten Simalungun yang masih minim dari luas optimalnya menjadi kendala petani untuk menghasilkan produksi kopi yang saat ini rendah dibandingkan dengan produksi optimum kopi arabika Simalungun. Salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi kopi yaitu melakukan integrasi tanaman kopi dengan lebah. Tujuan penelitian ini menganalisis perbedaan produksi dan pendapatan sebelum dan sesudah integrasi, serta komponen integrasi dan dampaknya terhadap pendapatan usahatani kopi dan budidaya lebah. Metode analisis yaitu analisis deskriptif dan uji paired sample t test menggunakan SPSS. Penelitian dilakukan Desember 2020 - Desember 2021. Hasil penelitian menunjukkan produksi dan pendapatan kopi berbeda signifikan sebelum dengan sesudah integrasi. Komponen integrasi budidaya lebah yaitu sengat lebah sebagai predator pengendalian hama kopi, bulu kaki lebah sebagai polinator penyerbukan bunga kopi. Komponen integrasi lebah mampu meningkatkan produksi kopi dari berkurangnya hama, sementara biaya berkurang dari menurunnya input pestisida dan tenaga kerja sehingga berdampak terhadap meningkatnya pendapatan kopi. Komponen integrasi usahatani kopi yaitu nektar bunga kopi dan bunga tanaman pelindung sebagai pakan lebah telah menghasilkan madu multiflora, madu kaliandra dan madu kopi. Budidaya lebah di kebun kopi dapat mengurangi biaya input pakan luar dan biaya sewa lahan budidaya lebah. Berkurangnya biaya serta adanya sumbangan penerimaan madu berdampak terhadap meningkatnya total pendapatan petani integrasi. Penghambat integrasi yaitu keterbatasan modal membeli kotak lebah, kurangnya respon petani, ketersediaan pakan lebah tidak kontinu, gangguan hama serta pencurian kotak lebah, sedangkan pendukung integrasi yaitu pasar kopi dan madu luas, adanya bantuan kotak lebah dan harga madu mahal.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara. (2021). Laporan Perkebunan Rakyat Komoditas Kopi Arabika. SPBE Statistik Perkebunan Provinsi Sumatera Utara.
Dirjenbun. (2015). Dikutip dari Ringkasan Eksekutif. Penelitian Pelaku Usaha dan Struktur Pasar Pada Komoditas Kopi. Komisi Pengawas Persaingan Usaha 2020. https://kppu.go.id/wp-content/uploads/2021/01/Kopi-Ringkasan-Eksekutif.pdf.
Ditjenbun. (2016). Statistik Perkebunan Indonesia 2015-2017: Kopi, Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI (Journal of Regional and Rural Development Planning (ed.)). doi:http://dx.doi.org/10.29244/jp2wd.2019.3.1.1-10
Erawati, J. (2015). Perkembangan Koloni dan Produksi Lebah Madu Apis millifera di Kebun Stroberi Agrowisata di Desa Karang Jaya Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong. Universitas Bengkulu.
Kuntadi. (2006). Pakan Buatan untuk Lebah Madu Prosiding Gelar dan Dialog Teknologi Bogor Puslitbang Kehutanan dan Konservasi Departemen Kehutanan. https://adoc.tips/download/produktivitas-lebah-madu-apis-cerana-pada-penerapan-sistem-i.html
Macqueen, D. (1992). Calliandra calothyrsus: Complication of Plant Taxonomy, Colony (Rev 71). Biology for seed collection Commonwealth Forest.
Mawardi, S. (2008). Strategi ekspor komoditas perkebunan dalam situasi krisis finansial, kasus pada kopi, Makalah pada Seminar Nasional dan Display Product dalam rangka Dies Natalis ke-44.
Nasution, S. K., & Rahmanta. (2022). Analisis Transmisi Harga dan Faktor Pembentukan Harga di Tingkat Lembaga Pemasaran Kopi Arabika di Kabupaten Tapanuli Utara , Sumatera Utara, Indonesia (Analysis of Price Transmission and Price Formation at the Level of Arabica Coffee Marketing Institut. Agro Bali : Agricultural Journal, 5(1), 67–75. https://doi.org/10.37637/ab.v5i1.869.
Novandra, A., & Widnyana, I. M. (2013). Peluang pasar produk perlebahan Indonesia. Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu.
Nuryadi. (2017). Dasar-dasar Statistik Penelitian (Cetakan I). Sibuku Media.
Ridwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, Dan Penelitian Pemula. Alfabeta.
Saepudin, R. (2013). Analisis Keberlanjutan Model Integrasi Lebah Dengan Kebun Kopi (Sinkolema) Dalam Rangka Peningkatan Produksi Madu dan Biji Kopi. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 8(1), 1–15. https://doi.org/10.31186/jspi.id.8.1.1-15
Saepudin, R., Fuah, A. M., & Abdullah, L. (2011). Peningkatan Produktivitas Lebah Madu Melalui Penerapan Sistem Integrasi dengan Kebun Kopi. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 6(2), 115–124. https://doi.org/10.31186/jspi.id.6.2.115-124
Saragih, J. R. (2019). Pendapatan dan Nilai Tambah Pengolahan Primer Kopi Arabika di Desa Sait Buttu Saribu, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Journal of Regional and Rural Development Planning, 3(1), 1. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2019.3.1.1-10
Sarah, D., Suryana, R. N., & Kirbrandoko, K. (2019). Strategi Bersaing Industri Madu (Studi Kasus: CV Madu Apiari Mutiara). Jurnal Aplikasi Bisnis Dan Manajemen, 5(1), 71–83. https://doi.org/10.17358/jabm.5.1.71
Soekartawi. (1995). Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press.
Zaenudin. (2009). Good Agricultural Practices and Sustainable Coffee Production. Modul Training of Trainers Course, IFC and PT. Indo Cafco.
Refbacks
- There are currently no refbacks.