Pangan dalam Kebun, Model Pertanian Petani Kepulauan: Analisis karakteristik lahan dan pendapatan petani Pulau Ternate

Buhari Umasugi, Amiruddin Teapon, Suratman Sudjud

Abstract

Produksi pertanian terutama pangan dan hortikultura (sayur) oleh petani di Pulau Ternate menyesuaikan dengan ketersediaan lahan sesuai karakteristik kepulauan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi karakteristik lahan dan jenis tanaman serta pendapatan budidaya tanaman pangan dan sayur dibawah tegakan tanaman perkebunan. Penelitian dilakukan di lapangan melalui pengamatan, wawancara dan kuesioner selanjutnya dilakukan analisis deskriptif untuk melihat peluang pengembangan usahatani.  Hasil penelitian menunjukkan 53 % lahan pertanian budidaya tanaman pangan dan sayur dilakukan pada bentuk lahan perbukitan dengan kemiringan lereng 3-8 (landai) ;  28% pada kemiringan lereng 8-15% (agak landai) dan hanya 9 % petani Kota Ternate mengusahakan tanaman pangan dan sayur pada lahan 0-3% (datar sampai agak datar). Jenis tanaman yang dibudidayakan secara tumpang sari dan sistem gilir adalah jenis sayuran petola, mentimun, kacang panjang (Paket I); Sayur kangkung cabut dan bayam (paket II); Tomat dan cabe (paket III) dan kacang tanah, jagung (paket IV); campuran sayur lilin, terong, pepaya dan pisang burung (paket V). Tanaman paket I lebih banyak diusahakan (44%), sedangkan peluang usaha berdasarkan harga dan permintaan konsumen adalah tanaman paket II (kangkung cabut dan bayam). Nilai rasio R/C dan rasio B/C usaha tani tanaman pangan dan hortikultura (sayuran) paket I sampai paket V di kebun cengkeh dan pala adalah >1, artinya menguntungkan untuk dikembangbangkan pada usaha tani petani kepulauan.

Keywords

tanaman pangan; tanaman sayur; karakteristik lahan; pendapatan

Full Text:

PDF

References

Assagaf, M., & Setiyowati, T. (2016). Potensi Pengembangan Tanaman Pangan Alternatif Ditinjau dari Aspek Biofisik di Kota Ternate. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, Juli, 1482–1491.

BPS, K. T. (2021). Kota Ternate Dalam Angka.

BPS, K. T. (2022). Kota Ternate Dalam Angka (2022nd ed.). Badan Pusat Statistik Kota Ternate.

Cortés-Rojas, D. F., de Souza, C. R. F., & Oliveira, W. P. (2014). Clove (Syzygium aromaticum): A precious spice. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 4(2), 90–96. https://doi.org/10.1016/S2221-1691(14)60215-X

Hartati, T. M., Rachman, I. A., & Alkatiri, H. M. (2022). The Effect of Fertilizer Goat Manure on the Growth and Production of Caisim (Brassica campestris) in Inceptisol. Agro Bali: Agricultural Journal, 5(1), 92–101. https://doi.org/https://doi.org/10.37637/ab.v5i1.875

Ishak, L., Ladjinga, E., & Hadun, R. (2020). A Review of Challenge and Prospect of No-Tillage Practice to Sustain Spices Cropping Systems in North Maluku. 194(FANRes 2019), 1–6.

Jena, A., Deuri, R., Sharma, P., & Singh, S. P. (2018). Underutilized vegetable crops and their importance. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 7(5), 402–407.

Karim, I., & Bahmid, N. A. (2019). Pearl millet (Pennisetum glaucum) farming for food security: Gross output, net farm income, and B/C ratio. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 235(012044). https://doi.org/10.1088/1755-1315/235/1/012044

Krisdiana, R., Prasetiaswati, N., Sutrisno, I., Rozi, F., Harsono, A., & Mejaya, M. J. (2021). Financial feasibility and competitiveness levels of soybean varieties in rice-based cropping system of Indonesia. Sustainability (Switzerland), 13(8334). https://doi.org/10.3390/su13158334

Nurdin, A. S., Kurniawan, A., & Hadun, R. (2020). Assessment of land evaluation on erosion reduction with Agroforestry approach around Lake Ngade area. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 499(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/499/1/012013

Pandiangan, D. G., & Simanungkalit, N. M. (2013). Penggunaan Teknologi Konservasi Tanah Pada Pertanian Lahan Kering Di Desa Motung Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir. Geografi, 5(1), 75–92.

Paudel, M. N. (2016). Multiple Cropping for Raising Productivity and Farm Income of Small Farmers. Jornal of Nepal Agricultural Research Council, 2(December), 37–45. https://doi.org/DOI: http://dx.doi.org/10.3126/jnarc.v2i0.16120

Pradana, B., & Sudarsono, B. (2013). Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian Terhadap Komoditas Pertanian Kabupaten Cilacap. Jurnal Geodesi Undip, 2(2), 82849.

Roemantyo, R. (2017). Model Pemanfaatan Lahan Pulau Moti, Kota Ternate, Maluku: Suatu Analisis Tata Ruang Berbasis Vegetasi. Jurnal Biologi Indonesia, 6(3), 415–428. http://e-journal.biologi.lipi.go.id/index.php/jurnal_biologi_indonesia/article/download/3148/2735

Ruray, S. B. (2019). Merambah Episentrum “Sebuah Ontologi dari Negeri Rempah” (Edisi 1). PT Pustaka Alvabet.

Shadikin Nurdin, A., Kurniawan, A., & Hadun, R. (2020). Assessment of land evaluation on erosion reduction with Agroforestry approach around Lake Ngade area. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 499(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/499/1/012013

Suparman, Bahtiar, Nurhasanah, & D.A.S, S. S. (2018). Diversity And Mapping Clove Varieties (Syzygium Aromaticum) On Hiri Diversity And Mapping Clove Varieties ( Syzygium Aromaticum) On Hiri Island , In Ternate Municipality. Journal of Agriculture and Veterinary Science, 11(8), 11–16. https://doi.org/10.9790/2380-1108011116

Taufik, M. (2012). Strategi Pengembangan Agribisnis Sayuran di Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, 31(2), 43–50. https://doi.org/10.21082/jp3.v31n2.2012.p%p

Tjokrodiningrat, S., Ashari, S., Syekhfani, S., & Aini, N. (2016). The Characteristics of Nutmeg (Myristica fragrans HOUTT) Growth Using Agroforestry System in Ternate Island, Indonesia. RJOAS, 10(58), 60–70. https://doi.org/DOI https://doi.org/10.18551/rjoas.2016-10.02

Refbacks

  • There are currently no refbacks.