PERENCANAAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOPI DI KABUPATEN REJANG LEBONG, PROVINSI JAMBI

Fery Murtiningrum, Hefri Oktoyoki

Abstract

Perencanaan adalah hal yang penting dalam melakukan suatu kegiatan atau aktvitas , terutama aktivitas pembangunan. Perencanaan adalah suatu upaya dalam memilih dan menghubungkan fakta- fakta dan membuat serta menggunakan asumsi - asumsi mengenai masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan - kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang dinginkan (Susanto, 2016). Kabupaten Rejang Lebong adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bengkulu yang masuk di dalam zona untuk pengembangan kawasan agribisnis Kopi. Perencanaan untuk pengembangan kawasan kopi disusun oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep yang berkaitan dengan perencanaan pengembangan kawasan kopi. Metode penelitian yang digunakan berdasarkan kajian literature. Dari Hasil studi Literatur di dapatkan bahwa perencanaan pengembangan kawasan kopi di Kabupaten Rejang Lebong sebaiknya dilakukan sesuai dengan mempertimbangkan kondiri lahan, cuaca dan iklim kawasan di Kabupaten Rejang Lebong.agar dapat menghasilkan produksi yang optimal.

DOI:10.37637/ab.v2i2.396

Keywords

perencanaan wilayah; kopi; pembangunan

Full Text:

PDF

References

Baker PS. Haggar J. (2007). The Impact on Global Coffee. Los Angeles(US): Specialty Coffee Association of America.

BAPPENAS. (2004). Tata Cara Perencanaan Pengembangan Kawasan untuk percepatan Pembangunan Daerah (1 ed.). Jakarta: Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal.

Ernan Rustiadi. Sunsun Saefulhakim. Dyan R. (2009). Perencanaan dan pengembangan wilayah (ke 4 Mei 2; A. E. Pravitasari, ed.). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Endang Sri Sudalmi. (2010). Pembangunan Pertanian Berkelanjutan. Junal Inovasi Pertanian, 9(2), 15-28

Fachrudin, Hilman Tamiami dan Muhammad Dolok Lubis (2016). Planning for Riverside Area as Water Tourism Destination to Improve Quality of Life Local Residents, Case Study: Batuan – Sikambing River, Medan, Indonesia. Jurnal Social and Behavioral Sciences 234 ( 434 – 441_

Harun, U. (2010). Model Perencanaan Pengembangan Wilayah Kepulauan Nusa Tenggara. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 10(1), 1–14.

Kunarjo. (2002). Perencanaan dan Pengendalian Program Pembangunan. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Masterplan Pengembangan Kawasan Pertanian Provinsi Bengkulu tahun 2017-2021. (2017). Rejang Lebong.

Setiyanto, A. (2013). Approach and Implementation of Priority Agricultural Commodity Zone Development. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 31 No 2(Tanaman Pangan), 171–195.

Spatio temporal analysis trend of land use and land cover change against temperature based on remote sensing data in Malang City. 2016. Procedia - Social and Behavioral Sciences 227 ( 2016 ) 232 – 238

Sri Sudalmi, E. (2010). Pembangunan Pertanian Berkelanjutan. Inovasi, 9(2), 15–27.

Susanto, A. (2016). Perencanaan Pengelolaan Kawasan Konservasi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada Balai Taman Nasional Gunung Merapi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta). Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP).

Syafa’at, N., Simatupang, P., Marianto, S., & Pranadji, T. (2016). Konsep Pengembangan Wilayah Berbasis Agribisnis Dalam Rangka Pemberdayaan Petani. Forum penelitian Agro Ekonomi. https://doi.org/10.21082/fae.v21n1.2003.26-43

Tarigan, R. (2016). Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Todaro. (2000). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga (D. H. M. . Munandar, ed.). Jakarta: Erlangga.

Wintgens NJ. (2012). Coffee: Growing, Processing, Sustainable Production. A Guidebook for Growers, Processors, Traders, and Researchers. Weinhem(GE): Wiley-VCH.

Purwanto, et al. Spatio temporal analysis trend of land use and land cover change against temperature based on remote sensing data in Malang City. 2016. Procedia - Social and Behavioral Sciences 227 ( 2016 ) 232 – 238

Refbacks

  • There are currently no refbacks.