PENGARUH PENGUPASAN KULIT BIJI DAN PEMBERIAN ATONIK TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH TANAMAN BADUNG (Garcinia dulcis (Roxb.) Kurz.)
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Agronet Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Panji Sakti, Jalan Bisma No. 22 Singaraja, pada ketinggian ± 100 m diatas permukaan laut pada bulan Juli – Oktober 2014. Penelitian ini memakai Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah berupa pengupasan kulit yang terdiri dari tiga cara yaitu tanpa pengupasan kulit biji (K0), pengupasan kulit biji hanya bagian punggung (bagian cembung) (K1), pengupasan seluruh kulit biji (K2). Faktor kedua adalah konsentrasi atonik yang terdiri dari empat taraf, yaitu tanpa penggunaan atonik (0 ml/l) (A0), perendaman atonik dengan konsentrasi 1,25 ml/l (A1), perendaman atonik dengan konsentrasi 2,50 ml/l (A2), dan perendaman atonik dengan konsentrasi 3,75 ml/l (A3). Terdapat 12 kombinasi perlakuan, masing-masing diulang 3 kali, sehingga terdapat 36 perlakuan kombinasi perlakuan. Setiap unit percobaan terdiri dari 100 benih, sehingga keseluruhan terdiri dari 3600 benih. Pengamatan terhadap perkecambahan dilaksanakan setiap hari, sampai benih berumur 60 hari setelah tanam. Variabel yang diamati meliputi: penyerapan air (ml), benih mulai berkecambah (hst), akhir perkecambahan (hst), benih rusak (%), daya kecambah (%), daya tumbuh (%), tinggi kecambah (cm). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan pengupasan kulit biji dan pemberian atonik serta kombinasi pengupasan kulit biji dan pemberian atonik berpengaruh tidak nyata terhadap variabel penyerapan air, benih mulai berkecambah, akhir perkecambahan, benih rusak, daya kecambah, dan tinggi kecambah. Perlakuan pengupasan kulit biji dan pemberian atonik berpengaruh nyata terhadap daya tumbuh, namun demikian kombinasi pengupasan kulit biji dan pemberian atonik berpengaruh tidak nyata.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abidin, A.S dan Lontoh, A.P. 1984. Usaha Perbanyakan Tanaman Secara Cepat Dengan Teknik Pembiakan Vegetatif dan Pemakaian Zat Pengatur Tumbuh. Proyek Peningkatan/Pengembangan Perguruan Tinggi. Tidak dipublikasikan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Abidin, Z. 1984. Dasar Pengetahuan Ilmu Tanaman. Angkasa Bandung. Anggota IKAPI. Jakarta.
Abidin, Z. 1993. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh, Angkasa Bandung, Bandung.
Bass, L.N. dan Justice, O.L. 1990. Prinsip Praktek Penyimpanan Benih. CV. Rajawali Jakarta. Jakarta.
Dani, N.K. 1989. Studi Tentang Perbedaan Antara Berat Biji Sebelum dan Sesudah Berkecambah pada Biji Jagung (Zea mays L). Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Udayana, Singaraja.
Hanafiah, K.A. 2001. Rancangan Percobaan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 180 hal.
Harjadi, S.S. 1997. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta. Jakarta.
Kusuma, S. 1990. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. CV. Yasaguna IKAPI. Jakarta.
Kamil, J. 1979. Teknologi Benih I. Angkasa Raya Padang. Anggota IKAPI Padang. Padang.
Puger, I. G. N. 1986. Diktat Dasar-dasar Teknologi Benih. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Panji Sakti Singaraja. Singaraja.
Sutopo, L. 1985. Teknologi Benih. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya CV. Rajawali Jakarta. Jakarta.
Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih Edisi Revisi. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sarief, S.E. Kesuburan Tanah dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.
Sumarna, Y. 2001. Budidaya Jati. PT. Penebar Swadaya, anggota IKAPI Jakarta.
Utami, D.E. dan Syamsuwida, D. 1998. Efek Perendaman Benih Terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Semai Kayu Kuku. Buletin Teknologi Perbenihan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Perkebunan. Balai Teknologi Perbenihan. Volume 5 Nomor 3. Bogor.
Refbacks
- There are currently no refbacks.