MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT BANJAR KABUPATEN BULELENG

Putu Yuliana Sulastini

Abstract

Keberhasilan pekerjaan suatu instansi sangat dipengaruhi oleh kinerja pegawainya. Peningkatan kinerja pegawai dapat memberikan dampak positif bagi lembaga maupun organisasi. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah terdapat pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja secara parsial terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Banjar di Kabupaten Buleleng? (2) Apakah terdapat pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja secara simultan terhadap kinerja pegawai? (3) Variabel mana yang lebih dominan mempengaruhi kinerja pegawai. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan yaitu; analisis korelasi linear berganda, analisis determinasi, analisis regresilinear berganda, .uji t, uji f dan uji dominan. Hasil analisis regresi linier berganda diperoleh model persamaan regresi: Ŷ = - 0,012 + 0,711 X1 + 0,399 X2. Hasil analisis Determinasi diperoleh sebesar 0,610, artinya 61 % variabel motivasi kerja dan lingkungan kerja memengaruhi kinerja pegawai, sedangkan sisanya sebesar 39 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ikut diteliti. Hasil uji T , motivasi kerja 0,000, lebih kecil dari 0,05 (taraf signifikansi), maka Ho ditolak berarti ada pengaruh yang signifikan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai. Nilai probabilitas (Sig) variabel lingkungan kerja 0,000, lebih kecil dari 0,05 (taraf signifikansi), maka Ho ditolak berarti ada pengaruh yang signifikan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai. Hasil uji F, nilai probabilitas (Sig) adalah 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak, berarti ada pengaruh secara bersama-sama atau simultan motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan uji dominan variabel motivasi kerja mempunyai koefisien lebih besar yaitu 0,618, atau dapat dilihat dari nilai t hitung. Dari nilai t hitung motivasi kerja lebih besar yaitu 7,022, sehingga variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh lebih dominan terhadap kinerja pegawai. Untuk itu dapat disimpulkan (1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai. (2) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai. (3) Variabel motivasi kerja lebih dominan memengaruhi kinerja pegawai. Sehingga dapat disarankan : (1) Untuk meningkatkan kinerja pegawai maka pemberian motivasi kerja hendaknya secara adil dan tidak membeda-bedakan antar pegawai. (2) Lingkungan kerja hendaknya diperhatikan agar pegawai merasa nyaman dalam melaksanakan pekerjaan, baik lingkungan kerja yang ada di sekitar pegawai maupun hubungan antara atasan dan bawahan.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.