Identifikasi Sebaran Tanaman Kemiri Berbasis Pola Agroforestri di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia

Andi Khairil A.Samsu, Andi Nurul Mukhlisa, Andi Ayu Nurnawati

Abstract

Kombinasi komponen kehutanan dan komponen pertanian pada suatu pengelolaan secara intensif dikenal dengan istilah agroforestri yang dapat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan dan meningkatkan produktivitas dengan hasil panen beragam. Kemiri merupakan tanaman agroforestri rempah yang bermanfaat. Kabupaten Maros merupakan daerah penghasil kemiri di Sulawesi Selatan sejak tahun 1960-an. Tanaman kemiri di Kabupaten Maros tersebar di beberapa kecamatan. Kurangnya informasi terkait luasan dan sebaran tanaman kemiri di Kabupaten Maros mengindikasikan banyak perbedaan data terkait produksi tanaman kemiri sehingga diperlukan informasi yang dapat menunjang sebaran dan luasan dari tanaman kemiri. Penelitian ini menggunakan interpretasi citra dengan metode delineasi visual secara manual pada citra sentinel-2A dengan melakukan pengamatan terhadap kenampakan serupa yang kemudian dipadukan dengan metode ground check point untuk mendapatkan ketelitian informasi dalam interpretasi citra  terhadap tanaman kemiri serta metode analisis deskriptif kualitatif untuk menggambarkan informasi komponen agroforestri dengan cara pengamatan langsung terhadap objek tanaman kemiri di lapangan. Hasil interpretasi citra Sentinel-2a dan pengamatan langsung di tiga kecamatan yaitu Cenrana, Camba dan Mallawa menunjukkan bahwa Kecamatan Mallawa memiliki luas lahan kemiri yang lebih besar yaitu 507,08 ha, dengan persentase pola agroforestri sebesar  18,10% dan  monokultur sebesar 43,16% dari luasan kemiri di 3 kecamatan, kemudian luas lahan kemiri Kecamatan Camba sebesar 238, 04 ha, dengan persentase pola agroforestri 7,61% dan monokultur 21,15% dari luasan kemiri di 3 kecamatan, selanjutnya luas lahan kemiri di Kecamatan Cenrana yaitu 82,60 ha dengan pola agroforestri sebesar 5,79% dan monokultur sebesar 4,19% dari luasan kemiri di 3 kecamatan.

Keywords

agroforestri; GIS; kemiri

Full Text:

PDF

References

Andriansyah, R., Hidayah, A. K., & Tirkaamiana, M. T. (2021). Studi Tentang Pemanfaatan Lahan Dengan Pola Agroforestri pada Kebun Belimbing Di Desa Manunggal Jaya Kecamatan Tenggarong Sebrang. AGRIFOR, 20(1), 1. https://doi.org/10.31293/agrifor.v20i1.4840

Arwanda, E. R., Safe’i, R., Kaskoyo, H., & Herwanti, S. (2021). Identifikasi Kerusakan Pohon pada Hutan Tanaman Rakyat PIL, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. Agro Bali : Agricultural Journal, 4(3), 351–361. https://doi.org/10.37637/ab.v4i3.746

Bahtiar, U. A., Ilham, W., & Fithria, A. (2016). Pemanfaatan Penginderaan Jauh Dalam Melakukan Identifikasi Karakteristik Lahan di Sub Das Asam-asam Besar. Jurnal Hutan Tropis, 4(3), 305–312.

Damayatanti, P. T. (2013). Upaya pelestarian hutan melalui pengelolaan sumberdaya hutan bersama masyarakat. KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture, 3(1), 70–82. https://doi.org/10.15294/komunitas.v3i1.2296

Handayani, W., & Winara, A. (2020). Keanekaragaman Makrofauna Tanah Pada Beberapa Penggunaan Lahan Gambut. Jurnal Agroforestry Indonesia, 3(2), 77–88.

Herman, M., Syakir, M., Pranowo, D., Saefudin, & Sumanto. (2013). Kemiri Sunan Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) Tanaman Penghasil Minyak Nabati Dan Konservasi Lahan. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Jumiyati, S., Rajindra, R., Tenriawaru, A. N., Hadid, A., & Darwis, D. (2017). Sustainable Land Management and Added Value Enhancement of Agricultural Superior Commodities. International Journal of Agriculture System, 5(2), 198–207. https://doi.org/10.20956/ijas.v5i2.1341

Krisnawati, H., Kallio, M., & Kanninen, M. (2011). Aleurites moluccana (L.) Willd.: ekologi, silvikultur dan produktivitas. CIFOR, Bogor, Indonesia.

Latue, Y. A., Pattinama, M. J., & Lawalata, M. (2019). Sistem Pengelolaan Agroforestri di Negeri Riring Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat. Agrilan : Jurnal Agribisnis Kepulauan, 6(3), 212–230. https://doi.org/10.30598/agrilan.v6i3.389

Musdi, H., & Sundawati, L. (2020). Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Petani di Kecamatan Kabawo, Kabupaten Muna. Jurnal Penelitian Kehutanan Bonita, 2, 1–7.

Nikoyan, A., Kasim, S., Uslinawaty, Z., & Yani, R. (2020). Peran dan Manfaat Kelembagaan Kelompok Tani Pelestari Hutan dalam Pengelolaan Taman Hutan Raya Nipa-Nipa. Perennial, 16(1), 34–39.

Purba, J. H., Manik, I. W. Y., Sasmita, N., & Komara, L. L. (2020). Telajakan and mixed gardens landscape as household based agroforestry supports environmental aesthetics and religious ceremonies in Bali. In IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 449 (2020) - 012041, DOI …. https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=en&user=a56xZ28AAAAJ&pagesize=100&citation_for_view=a56xZ28AAAAJ:9ZlFYXVOiuMC

Wakka, A. K., Awang, S. A., Purwanto, R. H., & Poedjirahajoe, E. (2012). Socio-economic Analysis of Community Around Bantimurung Bulusaraung National Park, South Sulawesi Province. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 19(1), 1–11.

Yuniti, I. G. A. D., Purba, J. H., Sasmita, N., Komara, L. L., Olviana, T., & Kartika, I. M. (2022). Balinese Traditional Agroforestry as Base of Watershed Conservation. Journal of Applied Agricultural Science and Technology, 6(1), 49–60.

Yusran. (2005). Analisis performansi dan pengembangan hutan kemiri rakyat di kawasan Pegunungan Bulusarung Sulawesi Selatan. Tesis. IPB University, Bogor.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.