Evaluasi Karakter Vegetatif F3 Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Hasil Seleksi Pedigree pada Tanah Masam Dataran Tinggi

Arvita Netti Sihaloho, Jonner Purba

Abstract

Lahan subur sudah tidak cukup untuk pertanian terutama untuk tanaman kedelai, oleh karena itu akan dilakukan penanaman di lahan yang tidak subur. Varietas tahan dan  berproduksi tinggi di lahan  tidak subur sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan  informasi tentang keragaman genetik karakter vegetatif populasi F3 hasil seleksi metode pedigree, serta memperoleh genotipe-genotipe F3 terpilih berdasarkan karakter vegetatif. Pada populasi F3 terdapat 300 tanaman dari kedua tetua, masing-masing 60 tanaman. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Simalungun pada Juni – Agustus 2019, ketinggian tempat ± 500 m di atas permukaan laut dan pH tanah 4,5 – 5,5. Variabel yang diamati adalah umur berkecambah, tinggi tanaman, jumlah daun,  dan jumlah cabang. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa keragaman genetik dari semua karakter vegetatif yang diamati memiliki nilai keragaman genetik yang sedang. Hanya karakter tinggi tanaman yang nilai KKG-nya rendah, tetapi memiliki nilai heritabilitas sedang hingga tinggi. Berdasarkan karakter jumlah cabang, dilakukan seleksi, sehingga diperoleh galur-galur harapan yaitu 176, 159, 152, 128, 69, 66, 57, 56, 42, 24, 2, 112, 99, 91, 84, 74.

Keywords

genotipe; heritabilitas; keragaman genetik; metode pedigree

Full Text:

PDF

References

Andriani, D., Desta Wirnas, & Trikoesoemaningtyas. (2019). Efektivitas Metode Seleksi. J. Agron. Indonesia, 47(3), 275–282.

Aryana, I Gusti Putu Muliarta Santoso, B., Sudharmawan, A., & Sukri, M. (2019). Heritabilitas Galur Padi Beras Hitam ( Oryza sativa L ) Hasil Seleksi Pedigree F1. Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan, 5(1), 25–31.

BPS. (2017). Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. (1). https://sumbar.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/124

Hapsari, R. T. (2014). Pendugaan Keragaman Genetik dan Korelasi Antara Komponen Hasil Kacang Hijau Berumur Genjah. Buletin Plasma Nutfah, 20(2), 51–58. https://doi.org/10.21082/blpn.v20n2.2014.p51-58

Insan, R. R. (2016). Pendugaan Parameter Genetik dan Seleksi Populasi Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Hasil Penggaluran dengan Metode Single Seed Descent. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Justin, J. R., & Fehr, W. R. (1991). Principles of Cultivar Development, Theory and Technique.Soil Science (1). https://doi.org/10.1097/00010694-198805000-00012

Kanbar, A., Kondo, K., & Shashidhar, H. E. (2011). Comparative efficiency of pedigree, modified bulk and single seed descent breeding methods of selection for developing high-yielding lines in rice (Oryza sativa L.) under aerobic condition. Electronic Journal of Plant Breeding, 2(2), 184–193.

Krisnawati Ayda dan Adie M. Muchlish ). (2016). Hubungan Antarkomponen Morfologi dengan Karakter Hasil Biji Kedelai. Buletin Palawija, 14(2), 49–54.

Kuswantoro, H., Ujianto, L., Sulistyo, A., Ratri, D., & Hapsari, T. (2016). Hasil dan Komponen Hasil Galur-Galur Kedelai di Dua Lokasi Yield. J. Agron. Indonesia. 44(1).

Martono, B. (2020). Keragaman Genetik, Heritabilitas dan Korelasi Antar Karakter Kuantitatif Nilam (Pogostemon sp.) Hasil Fusi Protoplas. Jurnal Penelitian Tanaman Industri, 15(1), 9. https://doi.org/10.21082/jlittri.v15n1.2009.9-15

Maryono, M. Y., Wirnas, D., & Human, S. (2019). Analisis Genetik dan Seleksi Segregan Transgresif pada Populasi F2 Sorgum Hasil Persilangan B69 × Numbu dan B69 × Kawali. J. Agron. Indonesia, Agustus, 47(2), 163–170. https://doi.org/10.24831/jai.v47i2.24991

Meydina, A., Barmawi, M., & Sa’diyah, N. (2015). Variabilitas Genetik dan Heritabilitas Karakter Agronomi Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) Generasi F 5 Hasil Persilangan WILIS X B 3570. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 15(3), 181–186. https://doi.org/10.25181/jppt.v15i3.130

Rachmina, D., & Putri, T. A. (2017). Efisiensi Teknis Usahatani Kedelai. Agribusiness Series 2017 : Menuju Agribisnis Indonesia yang Berdaya Saing.

Sa’diyah, N., Haini, A. S., Ramadiana, S., & Rugayah, R. (2019). Keragaman, Heritabilitas Dan Kemajuan Genetik Karakter Agronomi Cabai Merah Generasi M 3 Hasil Iradiasi Sinar Gamma. Jurnal Agrotek Tropika, 7(3), 503–510. https://doi.org/10.23960/jat.v7i3.3555

Sinaga, N. H., Hanafiah, D. S., & Bangun, K. (2017). Seleksi Individu Berdasarkan Karakter Umur Genjah dan Produksi Tinggi Persilangan Kedelai (Glycine Max L. Merr.) pada Generasi F3. Jurnal Agroekoteknologi, 5(2), 233–240.

Stanfield WD. (1983). Theory and Problems of Genetics. New York (US): McGraw-Hill., 2nd, ed. https://doi.org/10.1016/0167-8809(91)90035-V

Stansfield, S. A., Machine, I., Division, P., & Laboratories, S. N. (1991). ROBOTIC GRASPING OF UNKNOWN OBJECTS: A KNOWLEDGE-BASED APPROACH.

Sudarka, W. (2015). Penggunaan Metode Statistika dalam Pemuliaan Tanaman. Universitas Udayana, Bali.

Sulistyowati, Y., Sopandie, D., Wahyuning Ardie, S., & Nugroho, S. (2016). Parameter Genetik dan Seleksi Sorgum [Sorghum bicolor (L.) Moench] Populasi F4 Hasil Single Seed Descent (SSD). Jurnal Biologi Indonesia 12(2): 175-184.

Wibowo, F., & Damanik, R. I. M. (2016). Pendugaan Pewarisan Genetik Karakter Morfologi Hasil Persilangan F2 Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr. pada Cekaman Salinitas. Jurnal Pertanian Tropik, 3(1), 70–81. https://talenta.usu.ac.id/jpt/article/view/2959

Refbacks

  • There are currently no refbacks.