EFISIENSI TEKNIS RANTAI PASOK JAGUNG TINGKAT PETANI DAN PENGUMPUL DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) KECAMATAN BATANG KUIS, DELI SERDANG, SUMATERA UTARA

Sakral Hasby Puarada, Riris Nadia Syafrilia Gurning, Wahyuni Umami Harahap

Abstract

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sektor pertanian yang besar. dimana sektor pertanian tersebut terus berkembang pesat. Selain sektor pertanian yang besar, hasil pertanian yang sangat dikenal adalah tanaman pangan. Tanaman pangan merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang dibudidayakan dalam tanaman pangan meliputi tanaman padi, jagung dan kedelai serta ubi kayu. Tanaman pangan jagung merupakan salah satu komoditas yang memiliki sumber vitamin dan mineral. Pengukuran efisiensi kinerja manajemen rantai pasok menjadi menjadi alternatif penyelesaian masalah yang sedang berjalan dalam Tanaman Jagung melalui pengukuran kinerja dan efisiensi Kinerja rantai pasok. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Batang Kuis merupakan salah satu Kecamatan yang menjalankan rantai pasok jagung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kinerja rantai pasok dan tingkat efisiensi kinerja rantai pasok jagung dari petani dan pengumpul. Metode pengukuran kinerja menggunakan Supply Chain Operation Reference (SCOR) yang akan melihat hasil pengukuran berdasarkan indikator-indikator pengukuran. Kemudian untuk melihat dan membandingkan nilai efisiensi menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dengan membandingkan Desicions Making Unit (DMU) 1 dengan DMU lain yaitu pengumpul lain yang ada didalam objek penelitian. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dalam pengukuran kinerja petani mitra, didapatkan hasil bahwa ada tiga indikator dari pengukuran yang masih dikategorikan tidak baik (parity). Kemudian, dari hasil perbandingan efisiensi didapatkan bahwa ada 23 petani mitra yang  inefisien dikarenakan input yang dijalankan tidak maksimal sehingga output yang didapatkan belum efisien. Sementara itu, dalam perbandingan dan pengukuran efisiensi teknis kinerja antara pengumpul  rukun sena dan karya jagung didapatkan bahwa rukun sena lebih efisien dibandingkan dengan karya jagung. Artinya, input yang telah dijalankan sudah maksimal sehingga ouput yang didapatkan dikategorikan efisien.

Keywords

efisiensi; kinerja; rantai pasok

Full Text:

PDF

References

Aini, L. M. (2019). Penentuan Provinsi-Provinsi Terbaik dalam Produksi Jagung Nasional Melalui Analisis Kuadran atas Variable Produksi dan Produktivitas Per Satuan Luas Lahan. Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 3(4), 751–760. https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2019.003.04.10

Bolstroff P, R. R. (2011). Supply Chain Excellence : A Handbook for Dramatic Improvement Using the SCOR Model. AMACOM.

BPS Kabupaten Deli serdang. (2019). Kecamatan Batang Kuis Dalam Angka 2019.

Erviyana, P. (2014). Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tanaman Pangan Jagung Di Indonesia. JEJAK: Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan, 7(2). https://doi.org/10.15294/jejak.v7i2.3900

Gurning, R. N. S., Mulyo, J. H., and M. 2019. (2019). The Efficiency of Microfinance Institution of Agribusiness (MFIA) in District of Gunungkidul. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR), 2307–4531.

Indriani, R., Tenriawaru, A. N., Darma, R., Musa, Y., & Viantika, N. (2019). Mekanisme Rantai Pasok Cabe Rawit Di Propinsi Gorontalo. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 15(1), 31. https://doi.org/10.20956/jsep.v15i1.6366

J, P. (2014). Implementation Guide. Transformation Supply Chain with SCOR Model. 15 Years of Practical Applications Cross-Industry. PPM.

Marimin, & N, M. (2010). Penerapan Teknik Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Rantai Pasokan. IPB Press.

Pujawan, I. N., & Mahenrawathi. (2010). Supply Chain Management. Second Edition.

Rusydiana, A. S. (2013). Mengukur Tingkat Efisiensi dengan Data Envelopment Analysis. Teori dan Aplikasi.

Setiawan, A., Marimin, Arnakeman, Y., & Udin, F. (2010). Integrasi Model SCOR dan Fuzzy AHP untuk Perancangan Metrik Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Sayuran Yandra Arkeman. Jurnal Manajemen Dan Organisasi, I(3).

Vorts. (2006). Quantifying the Agri-Food Supply Chain. Logistics and Operations Research Group, Wageningen University.

Wening Kusuma, P. T. W., & Rachbini, D. J. (2019). Simulasi Kebijakan Penambahan Areal Tanam dan Peningkatan Produktivitas dalam Mendukung Tercapainya Swasembada Jagung. AgriTECH, 39(3), 188. https://doi.org/10.22146/agritech.44539

YOLANDIKA, C. (2016). Analisis Supply Chain Management Brokoli CV. YAN’S FRUITS AND VEGETABLE di Kabupaten Bandung Barat. 8(3), 6–10.

Yolandika, C., Nurmalina, R., & Suharno, S. (2016). Rantai Pasok Brokoli di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan Pendekatan Food Supply Chain Networks Supply Chain of Broccoli in Lembang , West Bandung District with Food Supply Chain Networks Approach. Pertanian Terapan, 16(3), 155–162.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.