EFEKTIVITAS ISOLAT Trichoderma spp. DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT AKAR GADA (Plasmodiaphora brassicae Wor.) PADA SAWI HIJAU (Brassica rapa)
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas dosis dan usia biakan dari isolat Trichoderma spp. dalam pengendalain penyakit akar gada pada tanaman sawi. RAK Faktorial digunakan pada penelitian dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosisdari isolat Trichoderma spp. yang terdiri dari 3 level dosis, yaitu 500 ml; 250 ml dan 0 ml. Faktor kedua adalah usia biakan dari isolate Trichoderma spp. yang terdiri dari 3 lever usia biakan isolate Trichoderma spp yaitu usia biakan 1 minggu; usia biakan 2 minggu dan usia biakan 3 minggu. Pada tanaman sawi yang terinfeksi penyakit akar gada, perlakuan beberapa dosis isolat Trichoderma spp. dan perlakuan beberapa usia biakan dari Trichoderma spp. memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap variabel tinggi tanaman sawi, daun tanaman sawi dan persentase penyakit. Perlakuan dari isolat Trichoderma spp. dosis 500 ml menghasilkan tinggi tanaman 21,68% dan daun tanaman 26,63 % lebih tinggi secara nyata dibandingkan dengan tinggi tanaman dan daun pada perlakuan tanpa pemberian isolat Trichoderma spp. Perlakuan dari isolat Trichoderma spp. dengan usia biakan 2 minggu, menghasilkan tinggi tanaman 12,80 % dan daun 16,04% nyata lebih tinggi, dibandingkan dengan tinggi dan daun tanaman pada perlakuan isolat Trichoderma spp. usia biakan 1 minggu . Persentase penyakit akar gada pada tanaman sawi pada perlakuan kombinasai isolat Trichoderma spp. dosis biakan 500 ml dan usia biakan isolat Trichoderma spp 2 minggu, mencapai 0 %, yang berarti tanpa adanya serangan penyakit akar gada.
DOI: 10.37637/ab.v3i1.422
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alfizar, Marlina, & Susanti, F. (2013). Kemampuan Antagonis Trichoderma sp. terhadap Beberapa Jamur Patogen in vitro. Jurnal Floratek, 8(1), 45–51.
Anonim. (2012). Akar gada Plasmodiophora brassicae, pada kubis.
Ara, I. H., Rizwana, Al-Othman, M., & Baki, M. (2012). Antagonism of actinomycete against Pestalotiopsis mangiferae, causal agenst of mango brown rot in post harvest storage. Afr. J. Microbiol. Res., Vol. 6, No. 8, Pp. 1782-9., 6(8), 1782–1789.
Arismansyah, E. A. (2010). Penyakit akar gada (Plasmodiophora brassicae Wor) pada kubis-kubisan dan upaya pengendaliannya. http://erlanardianarismansyah.wordpress.com/2010/01/07/penyakit-akar-gada-plasmodiopho-rabrassicae-wor-pada-kubis-kubisan-dan upayapengendaliannya.
Azarmi, R., Hajieghrari, B., & Giglou, A. (2011). Effect of Trichoderma isolates on tomato seedling growth response and nutrient uptake. African Journal of Biotechnology, 10(31), 5850–5855. https://doi.org/10.5897/AJB10.1600
Carreras-Villaseñor, N., Sánchez-Arreguín, J. A., & Herrera-Estrella, A. H. (2012). Trichoderma: sensing the environment for survival and dispersal. Microbiology, 158(1), 3–16. https://doi.org/10.1099/mic.0.052688-0
Herlina, L. (2009). Potensi Trichoderma harzianum sebagai Biofungisida pada Tanaman Tomat. Biosantifika, 1(1), 1–7.
Mahartha, K. A., Khalimi, K., & Wirya, G. N. A. S. (2013). Efektivitas Rhizobakteri sebagai Agen Antagonis terhadap Fusarium oxysporum f.sp. capsici Penyebab Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.). E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 2(3), 145–154.
Octriana, L. (2011). Potensi Agen Hayati dalam Menghambat Pertumbuhan Phytum sp. secara In Vitro. Buletin Plasma Nuftah, 17(2), 138–142.
Pratiwi, D. A., Gutomo, H. S., & Hadiwiyono, H. (2015). Pengendalian Infeksi Akar Gada pada Pembibitan Kubis dengan Pupuk Hijau Daun Paitan. Agrosains: Jurnal Penelitian Agronomi, 17(2), 27. https://doi.org/10.20961/agsjpa.v17i2.18664
Purwantisari, S., & Hastuti, R. B. (2009). Uji Antagonisme Jamur Patogen Phytophthora infestans Penyebab Penyakit Busuk Daun dan Umbi Tanaman Kentang Dengan Menggunakan Trichoderma spp. Isolat Lokal. Bioma, 11(1), 24–32.
Rahayuniati, R. F., & Mugiastuti, E. (2009). Pengendalian penyakit layu fusarium tomat: aplikasi abu bahan organik dan jamur antagonis. Jurnal Pembangunan Pedesaan, 9(1), 25–34.
Rao, S. N. S. (2010). Mikroorganisme Tanah & Pertumbuhan Tanaman. UI Press.
Sudantha, I. M., & Abadi, A. L. (2011). Uji Efektivitas Beberapa Jenis Jamur Endofit Trichoderma spp. Isolat Lokal NTB Terhadap Jamur Fusarium oxysporum f. sp. vanillae Penyebab Penyakit Busuk Batang Pada Bibit Vanili. Crop Agro, 4(2), 64–73.
Sukadarti, S., Kholisoh, S. D., Prasetyo, H., Santoso, W. P., & Mursini, T. (2010). Produksi Gula Reduksi dari Sabut Kelapa Menggunakan Jamur Trichoderma reesei. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” Pengembangan Teknologi Kimia Untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia.
Sundari, A., Khotimah, S., & Linda, R. (2014). Daya Antagonis Jamur Trichoderma sp. Terhadap Jamur Diplodia sp. Penyebab Busuk Batang Jeruk Siam (Citrus nobilis). Jurnal Protobiont, 3(2).
Wahyuno, D., Manohara, D., & Mulya, K. (2009). Peranan bahan organik pada pertumbuhan dan daya antagonisme Trichoderma harzianum dan pengaruhnya terhadap P. capsici. pada tanaman lada. Jurnal Fitopatologi Indonesia, 7, 76–82.
Yudha, M. K. M., Soesanto, L., & Mugiastuti, E. (2016). Pemanfaatan empat isolat Trichoderma sp. untuk mengendalikan penyakit akar gada pada tanaman caisin. Jurnal Kultivasi, 15(3), 143–149. https://doi.org/10.24198/kultivasi.v15i3.11771
Refbacks
- There are currently no refbacks.