PERAN BIOTEKNOLOGI DALAM PEMBUATAN PUPUK HAYATI

Putu Sri Wahyuni, Putu Parmila

Abstract

Kemajuan bioteknologi tidak hanya memudahkan dalam proses inokulasi dan penyusunan formulasi pupuk hayati, tetapi juga memudahkan dalam identifikasi dan karakterisasi jenis-jenis mikroorganisme yang menunjukkan efektivitas tinggi sebagai pupuk hayati. Kumpulan mikroorganisme terpilih meningkatkan efektivitas penambatan hara tertentu dan memfasilitasi penyediaannya bagi tanaman. Pembuatan pupuk hayati dapat dilakukan secara sederhana hanya dengan mengambil tanah yang pernah dipalikasikan pupuk hayati, misalnya legin pada tanaman kacang tanah, kemudian diaplikasikan pada lahan pertanaman baru untuk pertanaman kacang-kacangan atau dengan teknologi canggih untuk mengidentifikasi, mengisolasi mikroorganisme unggulan tertentu dan membuat suatu formulasi campuran berbagai jenis mikroorganisme yang mampu menghasilkan nutrisi secara langsung ataupun tidak langsung untuk pertumbuhan tanaman. Berbagai penelitian menunjukkan, pupuk hayati bermanfaat dalam memperbaiki kesuburan tanah, meningkatkan kesehatan tanah, memacu pertumbuhan dan produksi tanaman . Namun demikian, penggunaan pupuk hayati oleh petani masih tertinggal jauh dibandingkan pupuk non hayati. Oleh karena itu, penelitian, pengembangan, dan inovasi produk pupuk hayati perlu terus dilakukan.

Keywords

biofertilizer; microbial fertilizer; bioteknologi; kesuburan tanah

Full Text:

PDF

References

FNCA Biofertilizer Project Group. 2006. Biofertilizer Manual. Forum for Nuclear Cooperation in Asia (FNCA). Japan Atomic Industrial Forum, Tokyo.

Macdonald, 1989. An overview of crop inoculation, p. 1-9. In R.Campbell and R.M. Macdonald (Eds.). Microbial Inoculation of Crop Plants. IRL Press, Oxford.

Sebayang, K. dan D.A. Sihombing 1987. The technology impact on soybean yield in Indonesia. pp. 37-48. In J.W.T. Bottema, F. Dauphin, and G. Gijsbers (Eds.). Soybean Research and Development in Indonesia. CGPRT Centre, Bogor.

Simanungkalit, R.D.M and R. Saraswati 1993. Application of biotechnology on biofertilizer production in Indonesia. pp. 45-57. In S. Manuwoto, S. Sularso, and K. Syamsu (Eds.). Proc. Seminar on Biotechnology: Sustainable Agriculture and Alternative Solution for Food Crisis. PAU-Bioteknologi IPB, Bogor.

Simanungkalit, R.D.M., D. A. Suriadikarta, R. Saraswati, D. Setyorini dan W. Hartatik. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbeng Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Subba Rao, N.S. 1982. Biofertilizer in Agriculture. Oxford and IBH Publishing Co., New Delhi.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.