PENGARUH DOSIS PUPUK PETROGANIK DAN KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SEMANGKA (Citrulus vulgaris SCARD)

Putu Parmila, Jhon Hardy Purba, Luh Suprami

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk petroganik, dosis pupuk kalium dan interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil semangka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Juli 2016 di Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng dengan ketinggian ± 7 meter dari atas permukaan laut. Rancangan yang akan digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk petroganik yang tediri atas tiga tingkatan, yaitu: tanpa pupuk petroganik, pupuk petroganik dosis 4 ton.ha-1 (160 g/tanaman/1,6 kg/petak), dan pupuk petroganik dosis 8 ton.ha-1 (320 g/tanaman/3,2 kg/petak). Faktor ke dua dosis pupuk kalium yang terdiri atas tiga tingkatan, yaitu: tanpa pupuk kalium KNO3, pupuk kalium KNO3 dosis 80 kg.ha-1 (16 g/ tanaman/160 g/petak), dan pupuk kalium KNO3 dosis 160 kg ha-1 (32 g/tanaman/320 g/petak). Penggunaan pupuk petroganik pada dosis 8 ton/ha (P2) dan 4 ton/ha memberikan hasil buah segar per hektar secara berurut sebesar 19,189 ton dan 15,844 ton, atau terdapat peningkatan hasil buah segar per hektar secara nyata sebesar 32,24% dan 9,19% bila dibandingkan dengan hasil buah segar per hektar pada tanpa penggunaan pupuk petroganik. Hasil buah segar per hektar menunjukkan bahwa dengan pupuk kalium dosis 160 kg/ha dan 80 kg/ha memberikan hasil buah segar per hektar secara berurut sebesar 18,789 ton dan 16,844 ton, atau secara nyata lebih berat 35,07% dan 21,08% dibandingkan dengan hasil buah segar per hektar pada tanpa pemupukan kalium. Pengaruh interaksi antara dosis pupuk petroganik dan pupuk kalium berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap semua variabel pengamatan.

Keywords

dosis; petroganik; kalium; semangka; berat kering; berat segar

Full Text:

PDF

References

Audin. 1993. Pengaruh Pupuk Kalium (ZK) terhadap Pertumbuhan dan HasilDua Varietas Kacang Tugak. Bulpenhort. XXIV(3) : 35.

Agustina, L. 1990. Nutrisi Tanaman. Renika Cipta. Jakarta.

Gardner, Pranklin P, Peatce, R. Brent, Mitchell, dan Roger L., 1985. Fisiologi Tanaman Budidaya. Univesitas Indonesia. Jakarta.

Lingga dan Marsono. 2006. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta

Minardi, S. Suntoro, Syekhfan dan E. Handayanto. 2007. Penggunaan Macam Bahan Organik Dengan Kandungan Total Asam Humat dan Fulpat Berbeda dan Pupuk P Terhadap Ketersediaan dan Serapan Pada Tanaman Jagung Manis, Dalam Jurnal Ilmu Pertanian Agrivita. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

Purba, J.H., N. Sasmita, L.L. Komara, dan N. Nesimnasi. 2019. Comparison of seed dormancy breaking of Eusideroxylon zwageri from Bali and Kalimantan soaked with sodium nitrophenolate growth regulator. Nusantara Bioscience, Vol. 11(2):146-152

Purba, J.H., P.Parmila, dan K.K.Sari. 2018. Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine Max L. Merrill) Varietas Edamame. Agro Bali: Agricultural Journal, Vol. 1 (2):69-81

Rukmana, R. 1995. Budidaya Semangka Hibrida. Kanisius. Jakarta.

Rupamateus. 2005. “Pengaruh Jenis Pupuk Organik dan Dosis Fospat Terhadap Serapan P dan Hasil Kedelai Pada Vertisol” Dalam Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Agritrop. Fakultas Pertanian Unud. Denpasar.

Redaksi Agromedia. 2007. Budidaya Tanaman Semangka. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Sinar Tani. 2008. Nikmatnya Menabur Pupuk Organik. Edisi Pebruari 2008.

Sumarsono. 2005. Aplikasi Pupuk Organik Ternak Pada Tanah Salin Untuk Pengmbangan Tanaman Rumput Pakan Polipoid. http://eprints.undip.ac.id/397/1/LAP-HIBAH-LIT-A3_Sumarsono.DOC. 04/01/2010

Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik Menuju Pertanian Berkelanjutan. Kanisius. Jakarta.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.