PENGARUH KONSENTRASI GIBERELIN DAN JUMLAH BUAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MELON (Cucumis melo Linn.)
Abstract
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasei giberelin dan jumlah buah terhadap pertumbuhan dan hasil melon dilaksanakan bulan Juli-September 2017 di Desa Tejakula, Kabupaten Buleleng dengan ketinggian 25 meter dari atas permukaan laut. Penelitian lapang ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri atas dua faktor yang disusun secara faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi Giberelin (GA3) (G) dengan 4 taraf yaitu konsentrasi giberelin 0,00 g.l-1 air (G0), konsentrasi giberelin 0,03 g.l-1 air (G1), konsentrasi giberelin 0,06 g.l-1 air (G2), konsentrasi giberelin 0,09 g.l-1 air (G3). Faktor kedua adalah perlakuan jumlah buah (B) dengan tiga taraf yaitu pemeliharaan satu buah pada satu batang pokok per tanaman (B1), pemeliharaan dua buah pada satu batang pokok per tanaman (B2), dan pemeliharaan dua buah pada dua batang pokok per tanaman (B3). Pemberian giberelin berpengaruh tidak nyata terhadap hasil melon. Perlakuan jumlah buah berpengaruh nyata terhadap berat kering oven buah per tanaman. Perlakuan jumlah buah berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan tanaman. Perlakuan kombinasi pemberian giberelin dengan jumlah buah berpengaruh sangat nyata terhadap berat kering oven buah per tanaman.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agung, I G.A.M.S. 2005. Pengaruh Dosis Kalium dan Penjarangan Buah Terhadap Hasil dan Kualitas Buah Melon. Penelitian. Tidak dipublikasika. PMU. Singaraja.
Buckman, H.O. dan Brady, 1982. Ilmu Tanah Terjemahan Sugiman. Bharata Karya Aksara. Jakarta.
Budiastuti, Sri and Purnomo, Djoko and Sulistyo, Trijono Djoko and Rahardjo, Suharto Ponco and Darsono, Linayanti and Pardjo, Victorianus. 2012. The Enhancement of Melon Fruit Quality by Application of the Fertilizer and Gibberellin. Journal of Agricultural Science and Technology B, 2. pp. 455-460. ISSN 1939-1250
Edmont, J.B.and R.G. Halfcare, 1977. Fundamentals of Agriculture. Tata Mc Graw Hill Publishing Co. Ltd. New Delhi.
Fatonah, S. 2003. Pengaruh Pemberian Giberelin terhadap Peningkatan Kapasitas Sink pada Tanaman Melon (Cucumis melo Linn). Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pekanbaru.
Foth, H.D. 1998. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Gajah Mada Universitas Press. Yogyakarta.
Gardner, F.P.; R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Penerbit Universitas -Press. Jakarta.
Gultom, T, and D.Y. Silitonga. 2018. Effect of hormones gibberelin (Ga3) to produce parthenocarpy fruit ontomato tree (Solanum Betaceum, Cav). 2nd Nommensen International Conference on Technology and Engineering. IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering 420 (2018) 012074 doi:10.1088/1757-899X/420/1/012074
Gupta, R, and S.K. Chakrabarty. 2013. Gibberellic acid in plant Still a Mystery Unresolved. Journal Plant Signaling and Behaviour, Vol. 8(9), 2013.
Heddy, S. 1986. Hormon Tumbuhan. Rajawali. Jakarta.
Janick, J.F.W. 1972. Plant Science an Introductin to World Crops. VH. Freman and Co. San Fransisco.
Kusumo, S. 1984. Zat Pengatur Tumbuhan Tanaman. Yasa Guna. Jakarta.
Prajnanta, F. 2002. Melon, Pemeliharaan Secara Intensif, Kiat Sukses Beragribisnis. Penebar Swadaya. Jakarta.
Purba, J.H., N. Sasmita, L.L. Komara, dan N. Nesimnasi. 2019. Comparison of seed dormancy breaking of Eusideroxylon zwageri from Bali and Kalimantan soaked with sodium nitrophenolate growth regulator. Nusantara Bioscience, Vol. 11(2):146-152
Purba, J.H., P.Parmila, dan K.K.Sari. 2018. Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine Max L. Merrill) Varietas Edamame. Agro Bali: Agricultural Journal, Vol. 1 (2):69-81
Purba, J.H. dan I.K.W. Soethama. 2005. Pengaruh Pemberian Giberelin dan Nutrifarm terhadap Pertumbuhan dan Produksi Melon di Lahan Kering Desa Tembok, Tejakula, Buleleng - Bali. PMU SDIABKA Singaraja – Bali.
Purba, J.H. 2007. Kajian Pemberian Giberelin dan Pupuk Kalium terhadap Pertumbuhan dan Hasil Melon (Cucumis Melo Linn.) di Lahan Kering. Fakultas Pertanian Universitas Panji Sakti, Singaraja.
Salisbury, F.B. dan C.W.Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Penerbit ITB. Bandung.
Setiadi. 1985. Bercocok Tanam Melon. Penerbit Swadaya. Jakarta.
Soepardi, G. 1985. Menuju Pemupukan Berimbang Guna Meningkatkan Jumlah dan Mutu Hasil Pertanian. Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan.Jakarta.
Sudarsono. 1986. Berbagai Aspek Budidaya Tanaman Melon. Penerbit IPB. Bogor.
Syarief. 1989. Pemupukan dan Kesuburan Tanah Pertanian. Pustaka Buana Agung. Jakarta.
Trubus. 1990. Bertanam Melon Hidroponik. Bonus Majalah Trubus No. 247.
Tjahjadi, N. 1989. Bertanam Melon. Penerbit Kanisius. Jakarta.
Widiasa, I.N. 2007. Pengaruh Pemberian Giberelin dan Pupuk Kalium terhadap Pertumbuhan dan Hasil Melon (Cucumis melo Linn.) di Desa Bukti. (Skripsi, Tidak Dipublikasikan). Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Panji Sakti, Singaraja.
Wirakusumah dan Emma S. 1995. Buah dan Sayur untuk Terapi. Penerbit Swadaya. Jakarta.
Yoon-HaKim,Kwang-Il Choi, Abdul LatifKhan, Muhammad Waqas, In-Jung Lee. 2016. Exogenous application of abscisic acid regulates endogenous gibberellins homeostasis and enhances resistance of oriental melon (Cucumis melo var. L.) against low temperature. Scientia Horticulturae, Volume 207, 5 August 2016, Pages 41-47
Refbacks
- There are currently no refbacks.