Analisis Kualitas Tanah dan Arahan Pengelolaan pada Lahan di DAS UNDA Provinsi Bali, Indonesia
Abstract
Produktivitas lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Unda terjadi penurunan akibat jenis tanah Regosol yang sangat rentan pada erosi; serta 45,64% bentuk permukaannya tergolong bergelombang, berbukit sampai bergunung, dan berkembangnya tempat galian C secara ilegal di beberapa tempat. Data kualitas tanah yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk pengelolaan tanah yang dapat meningkatkan kualitas tanah untuk meningkatkan produktivitas lahan di DAS Unda. Tujuan penelitian untuk mengetahui kualitas tanah pada lahan di DAS Unda; untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi faktor pembatas pada kualitas tanah di DAS Unda; untuk mengetahui sebaran spasial kualitas tanah di DAS Unda; memberikan arahan pengelolaan tanah berdasarkan faktor pembatas yang diperoleh di DAS Unda. Penelitian dilaksanakan di lahan DAS Unda yang melalui Kabupaten Bangli, Karangasem dan Klungkung, Provinsi Bali. dan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Penelitian ini menggunakan metode survei, analisis tanah di laboratorium, dan penetapan kualitas tanah. Indikator kualitas tanah yang diukur sebagai minimum data set (MDS): berat volume tanah, tekstur tanah, porositas, kadar air kapasitas lapang, pH, C-organik, KTK, KB, unsur hara (N, P dan K), dan C-biomassa. Hasil penelitian menunjukkan kualitas tanah pada lokasi penelitian tergolong buruk tingginya tingkat erosi tanah dan kurangnya kandungan bahan organik pada tanah pada SLH 2, 5, 7, 15, 16 dan 17. Pada SLH 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 26, 27 dan 28 menunjukkan kualitas tanah sedang diakibatkan berbagai faktor seperti kelembaban tanah yang tinggi, kandungan bahan organik yang rendah, kandungan bahan hara yang tidak seimbang, kondisi morfologi tanah yang kurang ideal, dan penggunaan pupuk yang kurang tepat, pH rendah dan kepadatan tanah. Berbeda dengan SLH 1 (Desa Pempatan), 14 (Desa Menanga), 24 (Desa Gunaksa) dan 25 (Desa Telaga Tawang) dengan nilai IKT 25 tergolong kualitas baik. Faktor-faktor pembatas di daerah penelitian meliputi: pH tanah, tekstur tanah, porositas, P-tersedia, N-total, C-organik dan C-Biomassa. Direkomendasikan pengolahan tanah dengan menggunakan pemupukan dengan pupuk organik dan Urea pada SLH 1, 4, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 18, 20, 22, 23, 26, dan 27. Pemupukan SP-36/TSP dianjurkan pada SLH 12, 24, 25, dan 28.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arthagama, I. D. M., & Dana, I. M. (2020). Evaluasi Kualitas Tanah Sawah Intensif dan Sawah yang Dikonversikan untuk Kebun di Subak Kesiut Kerambitan Tabanan. Agrotrop: Journal on Agriculture Science, 10(1), 1–10.
Asdak, C. (2010). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Air Sungai. Edisi Revisi Kelima, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press Yogyakarta.
Batu, H. M. R. P., Talakua, S. M., Siregar, A., & Osok, R. M. (2019). Status kesuburan tanah berdasarkan aspek kimia dan fisik tanah di DAS Wai Ela, Negeri Lima, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Jurnal Budidaya Pertanian, 15(1), 1–12.
Cahyadewi, P. E., Diara, I. W., & Arthagama, I. D. M. (2016). Uji Kualitas Tanah Dan Arahan Pengelolaannya Pada Budidaya Padi Sawah Di Subak Jatiluwih, Penebel, Tabanan. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 5(3).
Gyaneshwar, P., Naresh Kumar, G., Parekh, L., & Poole, P. (2002). Role of soil microorganisms in improving P nutrition of plants. Plant and Soil, 245, 83–93.
Harahap, F. S., Rauf, A., Hidayat, B., Walida, H., Jamidi, J., & Lisdayani, L. (2019). Ketersediaan Hara P dan K pada Lahan Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Dengan Penambahan Bahan Organik. Jurnal Pertanian Tropik, 5(3, Des), 434–440.
Husni, M. R., Sufardi, S., & Khalil, M. (2016). Evaluasi status kesuburan pada beberapa jenis tanah di Lahan Kering Kabupaten Pidie Provinsi Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 1(1), 147–154.
Irwansyah, E. (2013). Sistem informasi geografis: Prinsip dasar dan pengembangan aplikasi. DigiBook Yogyakarta.
Karlen, D., Andrews, S., & Doran, J. (2001). Soil quality: Current concepts and applications.
Kumalasari, S. W., Syamsiyah, J., & Sumarno, S. (2011). Studi beberapa sifat fisika dan kimia tanah pada berbagai komposisi tegakan tanaman di sub das solo hulu.
Lal, R. (1994). Methods and guidelines for assessing sustainable use of soil and water resources in the tropics.
Liu, B., Talukder, M. J. H., Terhonen, E., Lampela, M., Vasander, H., Sun, H., & Asiegbu, F. (2020). The microbial diversity and structure in peatland forest in Indonesia. Soil Use and Management, 36(1), 123–138.
Merit, I. N., Trigunasih, N. M., & Wiyanti, I. (2010). Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Peningkatan Produktivitas Lahan Terdegradasi Pada Das Unda Kabupaten Karangasem, Bali.
Nilda, 2014. Forest and watershed management (in bahasa). IPB. Bogor.
Rasyid, B. (2004). Kualitas Tanah (Soil Quality).
Romadhona, S., & Arifandi, J. A. (2020). Indeks Kualitas Tanah Dan Pemanfaatan Lahan Sub Daerah Aliran Sungai Suco Kabupaten Jember. Geography: Jurnal Kajian, Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, 8(1), 37–45.
Sembiring, M. F., Arthagama, I. D. M., & Narka, I. W. (n.d.). Evaluasi Kualitas Tanah dan Arahan Pengelolaannya pada Kebun Stroberi di Desa Pancasari Kecamatan Sukasada.
Sipayung, E. S., Sitanggang, G., & Damanik, M. M. (2014). Perbaikan sifat fisik dan kimia tanah Ultisol Simalingkar B Kecamatan Pancur Batu dengan pemberian pupuk organik Supernasa dan rockphosphit serta pengaruhnya terhadap produksi tanaman jagung (Zea mays L.). AGROEKOTEKNOLOGI, 2(2).
Sumarniasih, M. S., & Antara, M. (2021). Sustainable dryland management strategy in Buleleng Regency of Bali, Indonesia. Journal of Dryland Agriculture, 7(5), 88–95.
Supadma, A., & Dibia, I. (2006). Evaluasi status kesuburan tanah sawah di kelurahan penatih Kota Denpasar untuk perencanaan pemupukan berimbang. Jurnal Agritrop, 25(4), 116–124.
Taisa, R., Purba, T., Sakiah, S., Herawati, J., Junaedi, A. S., Hasibuan, H. S., Junairiah, J., & Firgiyanto, R. (2021). Ilmu Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Yayasan Kita Menulis.
Vance, C. P., Uhde‐Stone, C., & Allan, D. L. (2003). Phosphorus acquisition and use: Critical adaptations by plants for securing a nonrenewable resource. New Phytologist, 157(3), 423–447.
Wahyuningrum, N., & Putra, P. B. (2018). Evaluasi Lahan Untuk Menilai Kinerja Sub Daerah Aliran Sungai Rawakawuk (Land Evaluation to Assess Performance of Rawakawuk Sub Watershed). Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Journal of Watershed Management Research), 2(1), 1–16.
Wander, M. M., Walter, G. L., Nissen, T. M., Bollero, G. A., Andrews, S. S., & Cavanaugh‐Grant, D. A. (2002). Soil quality: Science and process. Agronomy Journal, 94(1), 23–32.
Refbacks
- There are currently no refbacks.