Efektifitas Formulasi Pupuk Organik Cair dan Pupuk Hayati-P60 Mengendalikan Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tanaman Tomat Ceri (Solanum lycopersicum) Sistem Hidroponik

Nurkholida Lisa Wulansari, Ratna Dwi Hirma Windriyati, Ari Kurniawati, Lafi Na’imatulbayinah

Abstract

Tomat ceri merupakan jenis sayur yang dapat dibudidayakan dengan metode konvensional di dataran tinggi.  Seiring bertambahnya permintaan, pola budidaya tomat ceri hidroponik mulai dikembangkan budidaya dengan teknik hidroponik di dataran rendah. Pertumbuhan tomat ceri dengan teknik hidroponik tidak lepas dari serangan patogen. Salah satu patogen Phytopthora infestans yang menyerang tomat ceri yaitu atau dikenal sebagai penyakit hawar daun bakteri. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi dosis pengurangan AB-Mix dengan substitusi menggunakan pupuk organik cair dan pupuk hayati dalam menghambat patogen P. infestans. Metode pelaksanaan penelitian menggunakan rancangan lingkungan Rancangan Acak Kelompok terdiri dari 5 perlakuan yaitu P1(100% dosis AB-Mix), P2 (75% dosis AB-Mix+POC+pupuk hayati), P3 (50% dosis AB-Mix+POC+pupuk hayati), P4 (25% dosis AB-Mix+POC+pupuk hayati), P5(0% dosis AB-Mix+POC+pupuk hayati).  dengan 6 ulangan. Variabel yang diamati yaitu gejala serangan, masa inkubasi, intensitas penyakit, dan efektivitas penghambatan. Penyakit hawar daun bakteri pada tanaman tomat ceri yang disebabkan oleh patogen P. infestans memiliki ciri-ciri bercak coklat kehitaman pada daun, kemudian menyebar pada ranting dan batang. Gejala lanjut akan menyebabkan daun busuk dan akhirnya mengering. Penggunaan perlakuan mampu menunda masa inkubasi. Perlakuan P5 memiliki intensitas penyakit terendah yaitu 8,51% dan efektivitas penghambatan 81,21%. Hal ini berarti dengan pengurangan pupuk AB-Mix dan penambahan POC serta pupuk hayati pada sistem hidroponik efektif dalam menurunkan gejala penyakit hawar daun bakteri.

Keywords

hawar daun; hidroponik; Phythoptora infestans; tomat ceri

Full Text:

PDF

References

Agrios. G.N. (2005). Plant Pathology. Elsevier Academic Press.

Akasiska, R., Samekto, R., & Siswandi. (2014). Pengaruh konsentrasi nutrisi dan media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil sawi pakcoy (Brassica parachinensis) sistem hidroponik vertikultur. Jurnal Inovasi Pertanian, 13(2), 139.

Ariyanta, I. P. B., Sudiarta, I. P., Widaningsih, D., Sumiartha, I. K., Wirya, G. A. S., & Utama, M. S. (2015). Penggunaan Trichoderma sp. dan penyambungan untuk mengendalikan penyakit utama tanamantomat (Licopersicum esculentum Mill.) di Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 4(1), 1–15.

Harun, R. M. R. (1989). Potential productivity of hydroponically-grown tomatoes Genting Highlands, Malaysia. Pertanika Journal, 12(3), 293–298.

Irwansyah, A., Dirmawati, S. R., Nurdin, M., & Ginting, C. G. (2019). Pengaruh bakteri Pseudomonas fluorescens dan Paenibacillus polymixa terhadap intensitas penyakit hawar upih serta pertumbuhan tanaman jagung hibrida. Jurnal Agrotek Tropika, 7(1), 211–218. https://doi.org/10.23960/jat.v7i1.2985

Lehar, L., Arifin, Z., Sine, H. M. C., F., L. E., & Sumayku, B. R. A. (2022). Pemanfaatan plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) dalam meningkatakan pola pertumbuhan bawang merah lokal (Allium ascalonicum L) Sabu Raijua NTT. Partner, 23(1), 646–656.

Lingga, P. (1999). Hidroponik: Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar Swadaya.

Marten, T. W., Advinda, L., & Anhar, A. (2018). Pengaruh sumber mineral dan jenis isolat dari Pseudomonas fluoresen terhadap produksi siderofor. Bio Sains, 1(1), 67–74.

Paul, H., & Mowat, W. P. (1963). Foot Rot of Piper Nigrum L. (Phytophthora Palmivora). Commonwealth Mycological Institute.

Rambe, B. S., Ningsih, S. S., & Gunawan, H. (2019). Pengaruh pemberian pupuk npk mutiara dan pupuk organik cair GDM terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum). Bernas: Jurnal Penelitian Pertanian, 15(2), 64–73. http://www.jurnal.una.ac.id/index.php/jb/article/view/773

Retnosari, E., Henuk, J., & Sinaga, M. (2014). Identifikasi penyebab penyakit busuk pangkal batang pada jeruk. Jurnal Fitopatologi Indonesia, 10(3), 93–97. https://doi.org/10.14692/jfi.10.3.93

Santoyo, G., Moreno-Hagelsieb, G., del Carmen Orozco-Mosqueda, M., & Glick, B. R. (2016). Plant growth-promoting bacterial endophytes. Microbiological Research, 183, 92–99. https://doi.org/10.1016/j.micres.2015.11.008

Soesanto, L., Mugiastuti, E., & Rahayuniati, R. (2014). Aplikasi formula cair Pseudomonas fluorescens P60 untuk menekan penyakit virus cabai merah. Jurnal Fitopatologi Indonesia, 9(6), 179–185. https://doi.org/10.14692/jfi.9.6.179

Soesanto, L., Mugiastuti, E., & Rahayuniati, R. F. (2010). Kajian mekanisme antagonis Pseudomonas fluorescens P60 terhadap Fusarium oxysporum F. sp. Lycopersici pada tanaman tomat in vivo. Jurnal Hama Dan Penyakit Tumbuhan Tropika, 10(2), 108–115. https://doi.org/10.23960/j.hptt.210108-115

Soesanto, L., Wachjadi, M., & Manan, A. (2012). Pengujian kemampuan mikroba antagonis untuk mengendalikan penyakit layu bakteri pada tanaman kentang di lapang. Prosiding Seminar Nasional ”Pengembangan Sumber Daya Pedesaan Dan Kearifan Lokal Berkelanjutan II”, 978–979.

Suryani, E., Galingging, R. Y., Widodo, W., & Marlin, M. (2021). Aplikasi pupuk daun untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr). Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 23(1), 66–71. https://doi.org/10.31186/jipi.23.1.66-71

Tsedaley, B. (2014). Late Blight of Potato (Phytophthora infestans) Biology, Economic Importance and its Management Approaches. Journal of Biology, 4(25), 215–226. www.iiste.org

Wijayanti, E., & Anas, D, S. (2013). Pertumbuhan dan produksi dua varietas tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) secara hidroponik dengan beberapa komposisi media tanam. Buletin Agrohorti, 1(1), 104–112.

Wulansari, N. K., Windriyati, R. D. H., & Kur. (2019). Pengaruh formulasi nutrisi terhadap pertumbuhan dan hasil tomat ceri pada sistem hidroponik tetes. Agrin, 25(1), 36–47.

Wulansari, N. K., Windriyati, R. D. H., & Kurniawati, A. (2021). Pengaruh formulasi nutrisi terhadap pertumbuhan dan hasil tomat ceri pada sistem hidroponik tetes. Agrin, 25(1), 36–47. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf

Yanti, F., Jumini, J., & Marliah, A. (2021). Pengaruh konsentrasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 6(4), 855–861. https://doi.org/10.17969/jimfp.v6i4.18331

Yasa, I. N. D., Sudiarta, I. P., Sumiartha, I. G. N. A., Ketut, S. W., Supartha, M., Utama, Luther, G. C., & Mariyono, J. (2012). Kajian ketahanan terhadap penyakit busuk daun (Phytophthora infestans) pada beberapa galur tomat. Agroekoteknologi Tropika, 1(2), 154–161. http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAT

Yuta, S. A., Pinem, M. I., & Lubis, L. (2013). Pertumbuhan isolat Phytophthora infestans (Mont.) de Bary tanaman kentang dan tomat pada berbeda media. Jurnal Online Agroekoteknologi, 2(1), 380–392. http://www.tjyybjb.ac.cn/CN/article/downloadArticleFile.do?attachType=PDF&id=9987

Refbacks

  • There are currently no refbacks.