DAMPAK DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA (Studi di Desa Wisata Wanagiri dan Sambangan Sukasada Buleleng)
Abstract
Besarnya kontribusi sektor pariwisata pada PDRB provinsi Bali maupun kabupaten/kota yang ada di Bali, mensyaratkan perlunya pelestarian dan pengembangan secara berkelanjutan pada sektor ini, karena bila terjadi kerusakan dan gangguan terhadap sektor ini, berpengaruh besar pada pelaksanaan pembangunan di Bali.Penataan daerah tujuan wisata (DTW), juga menyangkut sektor pendukung, seperti sumberdaya manusia, cagar budaya, pelestarian lingkungan alamiah, yangdapat dikembangkan melalui output kebijakan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, baik secara langsung dilakukan oleh pemerintah, kerjasama denganswasta maupun upaya lain guna mendorong partisipasi masyarakat secara maksimal dalam penyusunan kebijakan pariwisata tersebut, utamanya yangmenyentuh kepentingan, wilayah ekonomi, sosial dan budaya masyarakat. Model ini dapat mengacu pada upaya tata kelola jaringan kerjasama “collaborativegovernance”, mewujudkan sinergi antar aktor untuk menghasilkan kawasan terpadu di bidang pariwisata desa. Dalam hal ini penulis menyampaikanpermasalahan yaitu proses dan dampak pengembangan desa wisata terhadap pemberdayaan masyarakat desa.Temuan penelitian adalah pengembangan pariwisata desa dikembangkan melalui inisiatif dan partisipasi masyarakat, dengan memaksimalkan potensisumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan daya kreatif yang bisa dikembangkan di daerah tujuan wisata yang telah terbentuk. Kedua upayapenguatan melalui kerjasama dengan pihak swasta, Perguruan Tinggi, LSM dan pemerhati pariwisata serta lingkungan, pemberdayaan masyarakat dalammemberikan daya dukung pada Desa Wisata. Dampak yang dapat diarasakan dari pengembangan Desa Wisata adalah: Pengembangan Destinasi Wisata; b)Pengurangan urbanisasi; c) berdampak positif terhadap Pengembangan Lembaga Keuangan Desa, baik Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman maupun Badan Usaha Milik Desa (BUMdes); dan d) memberi dampak pada Desa Pakraman sebagai kearifan lokal, dalam meningkatkan sektor ekonomi, sosial dan budaya.Saran dan rekomendasi penelitian Para Pelaku wisata agar terus meningkatkan kualitas diri di bidang wisata, berkolaborasi dengan pihak swasta (pengembangan kelembagaan dan permodalan), dengan pihak perguruan tinggi (dalam pengembangan Sumberdaya manusia), meningkatkan kerjasama antarkelompok DARWIS dalam upaya membentuk Wisata Desa Terpadu, yang dapat saling bersinergi, dan membentuk jaringan wilayah pariwisata desa. Kedua,diperlukan penguatan pada Desa wisata dari Pemerintah daerah dan dinas terkait baik dalam bentuk peraturan daerah, peraturan desa yang dapat menaungi danmemperkuat posisi tata kelola wisata desa, dan menjadikan jaminan terhadap keberlanjutan Destinasi wisata, keselamatan sumberdaya alam dan air, danpenguatan
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.