IMPLEMENTASI BUDAYA DALAM KOMUNIKASI KONSELING YANG EFEKTIF

Ni Luh Yaniasti

Abstract

Proses konseling memperhatikan, menghargai, dan menghormati unsurunsur kebudayaan tersebut. Pengentasan masalah individu sangat mungkin dikaitkan dengan budaya yang mempengaruhi individu. Pelayanan konseling menyadarkan klien yang terlibat dengan budaya tertentu; menyadarkan bahwa permasalahan yang timbul, dialami bersangkut paut dengan unsur budaya tertentu, dan pada akhirnya pengentasan masalah individu tersebut perlu dikaitkan dengan unsur budaya yang bersangkutan. Sudah pengetahuan umum bahwa antara konselor dan klien pasti mempunyai perbedaan budaya yang sangat mendasar. Perbedaan budaya itu bisa mengenai nilai nilai, keyakinan, perilaku dan lain sebagainya. Perbedaan ini muncul karena antara konselor dan klien berasal dari budaya yang berbeda. Konseling lintas budaya akan dapat terjadi seperti saat konselor yang orang Bali memberikan layanan konseling pada klien yang berasal dari Ambon atau sebaliknya. Dalam konseling lintas budaya konselor agar komunikasi dapat efektif perlu memikirkan perspektif budaya dalam seperti nilainilai budaya yang relevan, penerapan nilai-nilai budaya seperti keterampilan memperhatikan, memantulkan perasaan, keterampilan menggunakan pertanyaan untuk membuka konseling, keterampilan menstruktur, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan memahami jalan pikiran klien, dan keterampilan memahami tingkah laku klien.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.