MENGATASI PERILAKU TERISOLIR REMAJA MENGGUNAKAN KONSELING BEHAVIOUR TEKNIK ASSERTIVE TRAINING

Kartini Ayu Trisnawati

Abstract

Masa sekolah merupakan periode dimana remaja memperluas jangkauan kehidupan sosialnya bersama teman sebayanya yang tidak
diperoleh remaja dari lingkungan keluarganya. Namun pada masa ini tidak semua remaja melewatinya dengan mudah, beberapa remaja yang
memiliki masalah dalam pergaulan dengan teman sebayanya salah satunya adalah remaja yang terisolir. Salah satu penyebab remaja
terisolir diantaranya adalah kurangnya minat bersosial dan kurangnya kemampuan remaja menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Masalah
yang dimiliki oleh remaja terisolir adalah kurangnya keasertifan pada remaja sehingga mengakibatkan semakin terasingkannya remaja dari
pergaulan teman sekelasnya. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana menngatasi perilaku terisolir remaja
menggunakan konseling behavior dengan teknik assertive training. Hasil penelitian perilaku terisolir remaja sebelum diberikan konseling
behavior dengan teknik latihan asertif menunjukkan bahwa minat bersosial remaja terisolir tergolong sedang, kemampuan menyesuaikan
diri, kepercayaan diri, respon saat kegiatan, kemampuan bertenggang rasa, kemampuan sportif serta perlakuan teman juga tergolong sedang.
Sedangkan kategori tinggi hanya dicapai pada aspek penampilan. Setelah remaja terisolir diberikan konseling behavior dengan teknik
latihan asertif, terjadi peningkatan pada beberapa aspek, diantaranya adalah minat bersosial meningkat 15%, kemampuan bersosial
meningkat 7%, kepercayaan diri meningkat 4%, kemampuan bertenggang rasa meningkat 5%, dan perlakuan teman meningkat
sebanyak 2%. Simpulan dari penelitian ini adalah konseling behavior dengan teknik latihan asertif dapat digunakan untuk mengatasi masalah
perilaku terisolir remaja.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.